RASA BERSALAH, KASIH KARUNIA, DAN PENAGIHAN HUTANG


 dari buku "Kesembuhan atas Luka-luka Batin" oleh David A. Seamands
Mengutip dari buku Kesembuhan Luka-luka Batin - David A. Seamands

Hutang seseorang kepada Allah dan kepada orang-orang lain begitu besar sehingga tak mungkin dapat dilunasi.

Bagi orang-orang yang tidak mengampuni dan tidak diampuni, Allah akan menjadi seperti penagih hutang yang kasar dan kejam. Orang-orang yang tidak dimaafkan dan tidak memaafkan didera oleh perasaan bersalah dan amarah. Mereka hidup dalam rumah penjara di mana mereka tersiksa oleh berbagai bentuk perselisihan di dalam batin mereka.

Dunia diciptakan untuk pengampunan; diciptakan untuk anugerah; diciptakan untuk kasih dalam semua kehidupan. Kita diciptakan untuk menikmati anugerah dan kasih dan penerimaan.

Masalah kejiwaan yang timbul di antara orang-orang Kristen Evangelis adalah kegagalan untuk memahami, menerima, dan menikmati kasih karunia dan pengampunan Allah yang tak bersyarat; dan kegagalan untuk memberikan kasih, pengampunan, dan kasih karunia itu kepada orang lain.
a1. Kegagalan untuk menerima pengampunan.
Kasih karunia bukan hanya merupakan belas kasihan dan kebaikan Allah yang tidak layak kita terima. Tetapi, juga sesuatu yang kita terimas tanpa usaha dari kita dan tak akan pernah dapat dibayar. Kegagalan untuk melihat dan mengenal dan merasakan kasih karunia mendorong banyak orang Kristen ke dalam susah payah pergumulan, pencapaian dan perjuangan. Tak ada pengampunan dari Allah kecuali jika Anda dengan sukarela mengampuni saudara Anda dari dalam hati Anda.

b2. Kegagalan untuk memberikan pengampunan.
Jika kita gagal untuk menerima kasih karunia dan pengampunan Allah, kita juga gagal untuk memberikan kasih, pengampunan, dan kasih karunia yang tak bersyarat kepada orang lain. Lingkaran setan yang semakin mengerikan. Orang yang tidak diterima adalah orang yang tidak dapat menerima. Orang yang tidak dimaafkan adalah orang yang tidak memaafkan. Orang yang tidak menerima kasih karunia adalah orang yang tidak bisa memberikan kasih karunia.
Pikirkan bagaimana menerapkan hal ini kepada orang-orang yang berarti dalam hidup Anda:
-          Orang tua yang melukai hati Anda saat Anda kecil
-          Saudara-saudari yang meninggalkan Anda saat Anda membutuhkan bantuan, yang mengganggu dan membiarkan Anda terjatuh;
-          Seorang sahabat yang mengkhianati Anda
-          Kekasih yang menolak Anda
-          Pasangan hidup yang berjanji untuk mengasihi, menghormati, menghibur, dan memelihara Anda tetapi malah mengomeli Anda atau menyebabkan Anda menderita.

Tiga Ujian:
Ujian ini untuk melihat apakah ada seseorang yang perlu Anda maafkan, termasuk diri Anda sendiri.
11.  Yang pertama di antara semuanya, ada uji amarah.
Adakah seseorang yang membuat Anda gusar, yang tidak pernah Anda lepaskan?
22. Uji tanggung jawab sedikit lebih rumit.
Apakah Anda menerima tanggung jawab atas kesalahan dan kegagalan Anda sendiri, atau apakah ada suatu rekaman dalam hati Anda yang setiap kali berkata: “Mereka yang membuat saya jadi begini. Ia yang melakukan ini, si anu yang melakukannya”
33.  Uji pengingat dan tanggapan, yang ini agak sulit dikenali.
Apakah Anda mendapat diri Anda memberikan tanggapan yang negative kepada seseorang karena ia mengingatkan Anda pada seseorang yang lain?

Ada sebuah cara Alkitabiah untuk menangani semua luka dari masa lalu. Allah mengambil dosa-dosa, kesalahan, dan luka-luka yang terjadi dalam kehidupan Ada dulu dan menyelubunginya dengan tujuan yang penuh kasih untuk mengubahkan luka-luka itu. Gambaran terhebat dari hal ini adalah SALIB. Di sana Allah mengambil apa, yang dari sudut pandang manusia, merupakan tragedi yang paling mengerikan dan mengubahnya menjadi anugerah termulia yang pernah dikenal oleh manusia: anugerah keselamatan.

Dan karena Ia telah membebaskan kita, kita dapat membebaskan orang lain dan oleh karenanya menggerakkan cinta dan kasih karunia.



Komentar

Postingan Populer