OHANA



Beberapa minggu yang lalu, tema ini aku bawakan di sebuah persekutuan kampus di kota pahlawan tercinta.. ya para mahasiswa sendiri yang mengusulkan tema tersebut, mengenai OHANA.. lalu apa sih OHANA itu? Kata OHANA sendiri berasal dari bahasa Hawaii, yang berarti keluarga… Penting sekali untuk tau siapa saja orang yang peduli dengan kita, sayang sama kita, mau memperjuangkan hidup kita.. mereka adalah keluarga itu. Keluarga bukan hanya terbatas dalam hubungan darah. Hal ini pastinya sangat dirasakan oleh mereka-mereka yang mengalami pengalaman merantau, yaitu suatu kondisi di mana kita mau tidak mau, suka atau tidak suka, berpisah dari keluarga inti kita. Kebanyakan sekarang, orang-orang merantau karena kuliah/sekolah dan karena pekerjaan. Pengalaman pribadiku sendiri, aku tinggal berpisah atau merantau dari orang tua sejak tahun 2005.. Well, pengalaman yang amat sangat tidak mudah.. Tapi bersyukur ada orang-orang disekelilingku di tempat yang baru, yang menempatkan diri mereka seperti keluarga, walau tidak ada hubungan darah secara langsung, namun kehadiran mereka menunjukkan bahwa kasih itu tidak hanya sebatas hubungan darah..
Ok, kita masuk ke intinya..aku pengen pembaca tercinta bisa sedikit diingatkan dari Amsal  27:17 “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.’


Ketika besi digosok dengan besi yang lain, menghasilkan bentuk tertentu dan semakin saling menajamkan. Demikian juga manusia dapat saling mengasah satu sama lain lewat diskusi, kritik, saran, dan ide. Seorang teman dapat memberi pengaruh baik atau buruk dalam kehidupan orang lain. Salah satu cara untuk menjadi bijak adalah dengan bergaul dengan orang bijak. Dan sebaliknya, bergaul dengan orang bebal mengakibatkan masalah. Dampak dari pergaulan yang baik dan buruk adalah tema yang biasa dalam Amsal.
Dengan siapa kita gaul, akan menentukan seperti apa kita jadinya. Pengalaman pribadiku sekali.. merasakan semakin jauh dari Tuhan saat gaul dengan orang-orang yang seperti alergi dengan Alkitab, persekutuan, sedih juga kalo ingat pengalaman waktu-waktu itu..



Namun bersyukur Tuhan tidak tinggal diam. Dia memberiku keluarga baru di kota ini, Surabaya, sehingga aku semakin diingatkan untuk menjauhi dosa, keluarga baruku membawaku semakin senang dengan komunitas yang sehat, senang diskusi Firman Tuhan dan doa, senang untuk membicarakan kebenaran dan bukannya asumsi atau gosip…so, mintalah keluarga yang seperti itu,  temukan, bukan hanya karena ikatan darah, namun karena ada kasih yang besar yang menyatukan kita. Supaya masa mudamu tidak hilang sia-sia karena salah pergaulan atau bergaul dengan orang-orang yang tidak tepat. Gb



Komentar

Postingan Populer