My LOVE Story (Wife’s version) 2nd Part
Ini adalah kelanjutan dari part 1
ya, yang belum baca silahkan baca dulu di sini: My LOVE Story (wife's version) 1st part
Perjalanan kami belum terhenti
disitu kok..
Semuanya bermula pada perjalanan sebuah
pelayanan yang entah keberapa kalinya ke suatu tempat di pulau Kalimantan..
VISI ATAU DIA?
Rasanya ingin sekali untuk tinggal
lama di tempat itu, melayani di sana. Namun bagaimana dengan relasiku
dengannya? Dia sudah sangat yakin untuk melayani mahasiswa, di kota besar yang
mempertemukan kami. Tapi bagaimana dengan keinginan yang sangat kuat untuk
melayani di sana? Dorongan itu rasanya begitu kuat untuk stay di sana.. Hal ini terjadi pada sekitar tahun 2012 bulan September. Karena mau memilih visi Tuhan, dan akhirnya untuk
pertama kalinya dalam relasi kami itu, aku meminta PUTUS.. ya PUTUS.. aku yang
memilih untuk mengakhiri relasi ini, karena aku melihat VISI yang BERBEDA. Dia
yakin melayani mahasiswa di kota besar, dan aku merasa sepertinya terpanggil
melayani di sebuah desa di pedalaman.
Setelah putus, stress? galau? sedih?
Kehilangan sesuatu? YA!!! Sangat sedih. Merasa karena memperjuangkan visi, maka
memilih visi dari pada relasi. Secara teori benar kan? Ya benar.. Dan aku
merasa cukup kuat untuk bisa lepas dari relasi dengannya.. di awal-awal momen
putus, aku merasa sangat kuat, merasa sangat sangat kuat, merasa sangat tidak
membutuhkannya.. namun setelah beberapa minggu berlalu, kekosongan itu makin
terasa, kesedihan itu makin memuncak.. aku gak tahan untuk putus dengannya..
karena tidak tahan dengan perasaan yang bergejolak begitu rupa, akhirnya aku
memintanya untuk BALIKAN denganku.. Tepatnya pada Januari 2013. Ya, kami BALIKAN
lagi.. Loh, lalu bagaimana dengan visi itu? Ku lupakan, aku lebih memilih dia
dari pada visi itu..
Relasi kami berjalan kembali seperti
semula dan kami pun berencana untuk melanjutkan ke pernikahan.. Kenapa langsung
ke pernikahan? Ya pikiran logisnya karena kami sudah cukup lama berelasi, dari
pada putus lagi, maka kami memilih untuk sesegera mungkin menyiapkan pernikahan,
nampaknya lebih baik..
KEJUTAN TAK TERDUGA DARI-NYA
Relasi kami terus berlanjut seperti
biasa sharing, nonton, makan bersama, berdoa, PA,.. dan secara khusus kami juga
semakin yakin untuk menikah. Puncaknya pada Januari 2014, keluarga kami pun
bertemu secara resmi dan membicarakan pernikahan. Sudah serius nih kan? Namun
pekerjaan Tuhan memang tidak terselami. Di tengah hubungan yang semakin serius
itu, aku mengalami sesuatu hal yang membuatku harus MEMUTUSKAN relasi ini lagi.
Kenapa? Kenapa PUTUS lagi? Menurutku itu adalah intervensi dari Tuhan. Kenapa? Karena kami memutuskan menikah hanya
karena relasi kami sudah lama, dan bukan karena Tuhan yang mengarahkan kami ke
situ. Ya karena lamanya relasi sehingga kami mau untuk merencanakan pernikahan.
Dan itu bukanlah caranya Tuhan. Kami PUTUS pada Januari 2014. Pada saat
putus yang kedua kali ini, masing-masing kami sudah menyerah dengan relasi ini.
Nampaknya Tuhan tidak berkenan dengan relasi kami. Sedih? Galau? Kecewa? Ya semuanya
bercampur aduk menjadi satu. Aku saking sedihnya sampai menangis berhari-hari,
dan bahkan sudah sangat stress karena
merasa semua ini tidak adil karena relasi ini sudah sangat lama, dan mempertanyakan
pada Tuhan kenapa mengalami sakit hati lagi.
Pada saat-saat ini, yang aku temukan bahwa ternyata aku mengalami kehampaan
dalam hidup. Aku merasa sangat kosong pada saat putus yang kedua ini. Apa pernah
terpikir mau balik? Sangat sering!! Lewat pergumulan yang tidak mudah dan
ditemani oleh kakakku, aku menemukan bahwa KEHAMPAAN yang aku alami, hanya dapat dipenuhi oleh TUHAN saja. Ya, hanya
TUHAN saja yang dapat mengisi KEHAMPAAN itu. Aku bergumul, berdoa, meminta
kekuatan dari TUHAN untuk dapat melewati masa KEHAMPAAN itu. Dan sampai di sebuah
titik aku percaya bahwa kami tidak
mungkin bersatu kembali.
Namun, kejutan dari Tuhan tidak berhenti
disitu saja. Pada titik dimana sudah menemukan KEPENUHAN di dalam Tuhan, tidak galau lagi, aku
bisa mengikuti sebuah event di
Malaysia dan bertemu banyak orang hebat disana, dan juga tetap bergumul secara
pribadi. Tuhan membukakan bahwa Ia memang menghendaki aku untuk STAY DI SURABAYA!! YA STAY DI SURABAYA.. salah
satu konfirmasiNya adalah lewat ayat berikut:
Mazmur
37: 3-4
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.”
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.”
Tuhan menjawab mengenai visi
terlebih dahulu. Setelah menguji begitu rupa, berdoa sendiri di hadapan Tuhan,
Ia memberi jawaban mengenai visi terlebih dahulu. Ya. Selama ini aku yang yakin
terpanggil melayani di pedalaman, namun itu sebatas keyakinan semata. Setelah mendoakan
begitu rupa, setelah berani melepaskan relasi yang nampaknya menghalangi, berani melepas semuanya untuk Tuhan, dan
ternyata Tuhan mengejutkanku begitu rupa dengan pernyataanNya. Bukan aku yang merencanakan semua ini, melainkan Tuhan lah yang menulis cerita ini.. Dialah sutradara terbaik dalam hidup ini....
To be continued….
Komentar
Posting Komentar