What a Wonderful Marriage :)


Sabtu, 19 Februari 2011
Marriage Life Song of Songs
Kemarin Jumat 18 Februari 2011, aku dan Hestin ikut dalam Marriage Life Song of Songsyang diadakan di GKRI EXODUS yang menghadirkan Prof. Rev. See Nam Kim, Ph. D. Pertemuan yang membahas sisi pernikahan dari sudut pandang Kidung Agung tersebut cukup membuka pikiran mengenai realita yang akan dihadapi dalam proses pernikahan.
Selama ini menurutku pernikahan adalah momen dimana aku akan menjadi semakin intim dengan pasanganku. Kami berdua akan semakin dekat bukan hanya kerohanian namun juga fisik. Kalo masih berpacaran gak boleh pelukan, sedangkan kalo sudah married ya boleh-boleh aja. Itu sih contoh kecilnya. Dalam pemikiranku pernikahan pastinya akan sangat menyenangkan. Aku akan dapat menunjukkan rasa cinta dan sayang ku sepenuhnya pada suamiku sendiri (orang yang sangat kucintai J). Konsep ku akan pernikahan memang masih terkotak akan hal-hal yang berbau romantisme dan yang indah-indah.
Namun seminar semalam seperti mengukuhkan akan konsep yang kudapat lewat buku Lady in Waiting yang sedang kebaca beberapa waktu belakangan ini. Pernikahan adalah KOMITMEN seumur hidup. Sekali aku sudah mengatakan YA, maka tak akan pernah ada kesempatan untuk mencabut perkataan tersebut. Sekali aku memutuskan untuk menikah dengan suamiku, maka aku akan menghabiskan waktuku dengannya sampai penghujung nyawaku sendiri. Itulah komitmen untuk tetap setia pada pasangan.
Kitab Kidung adalah kitab yang berisi puji-pijian antara sepasang suami istri. Pujian yang dilontarkan bukan hanya dari satu sisi saja namun kedua pihak saling memuji kelebihan pasangan masing-masing. Dari sisi ini aku belajar untuk juga memuji pasangan dan bukan hanya menunggu untuk dipuji. Sebab tanpa disadari aku kerap berpikir bahwa untuk urusan memuji itu merupakan urusan pria, sedang wanita semestinya selalu mendapat pujia.n. namun dari perenungan semalam aku belajar untuk juga memuji pasanganku J. Catatan: Kidung Agung dibuka dengan pujian mempelai perempuan pada pasangannya.
Dalam kitab ini juga digambarkan keintiman yang sangat mendalam antara sepasang suami istri ini. Keintiman yang sangat ekslusif sehingga tidak ada pihak ketiga yang ada untuk merenggangi keintiman mereka. Hubungan yang sangat intim dan penuh dengan kasih. Bahkan sang pria saat memuji sang wanita tak malu untuk memuji bagian-bagian tubuh wanita yang pastinya cukup intim. Keintiman, satu kata juga yang mesti mewakili relasiiku dengan Bapa di Surga. Intim dan ekslusif lebih tepatnya. Aku belajar untuk memiliki hubungan yang intim, dekat, ekslusif, tak ada pembatas dan penghalang, saling mencintai dan menyayangi antara aku sebagai mempelai perempuan dan Bapaku di Surga sebagai mempelai pria. Hubungan seperti inilah yang mesti kudapat dan kuusahakan. Aku tak boleh berpaling dari padaNya sebab Ia sangat mencintaiku.
Mmm tak bisa kubayangkan jika aku yangsaat ini tengah berpacaran dengan K Akhung, namun aku juga menyukai dan dekat dengan pria lain. Pastinya hati dan perasaan K Akhung akan sedih, terluka, dan kecewa. TUHAN juga bisa cemburu seperti itu. Dalam salah satu hukumNya dikatakan bahwa Aku adalah ALLAH yang cemburu, sehingga aku sebagai umatNya tak boleh menduakan diriNya. Mmm itu toh maksudnya. Ok TUHAN terimakasih untuk warningnya J.


Komentar

  1. Salam Kenal Blogger.

    Blog Good.

    www.pambiwara.co.cc
    thohir_solo

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer